Minggu, 29 Mei 2011

Meminta kenaikan gaji

Trik Meminta
Kenaikan Gaji


Anda sudah merasa pantas meminta kenaikan gaji karena sudah bekerja maksimal? Lantas, bagaimana cara meminta kenaikan gaji yang etis pada atasan?



Sebuah perusahaan biasanya memiliki tabel penggajian atau struktur penggajian yang mengacu pada survei gaji yang dilakukannya dari beberapa perusahaan sejenis, selain juga bergantung pada besar-kecilnya skala perusahaan. “Tentu dengan tetap memperhatikan peraturan pemerintah tentang pengupahan. Kriteria untuk menentukan gaji karyawan pun bervariasi di tiap perusahaan, beberapa diantaranya adalah pendidikan, tanggung jawab dan wewenang, pengalaman kerja, kondisi dan risiko kerja, jabatan, wilayah kerja, dll kata Niki. N. Fitri K.W psikolog dan HR Consultant dari Global Consulting, Jakarta.

Berkala atau Prestasi
Kenaikan gaji secara berkala merupakan kebijakan perusahaan dan biasanya tanpa diminta. Jadi, tanpa usaha pun karyawan pasti mendapatkannya. Gaji berkala ini selain melihat masa kerja, juga dipengaruhi kebijaksanaan pemerintah berhubungan dengan kenaikan harga bahan pokok dan BBM, sehingga berpengaruh pada biaya operasional para karyawan.

Selain secara berkala, kenaikan gaji juga dilakukan perusahaan berdasarkan prestasi atau kinerja yang dicapai karyawan, dan ini biasanya dilakukan secara obyektif.

Perhatikan Kondisi
Meminta kenaikan gaji, sah-sah saja dilakukan. Lagipula, belum pernah terdengar seorang karyawan dipecat hanya gara-gara meminta kenaikan gaji. Pertanyaannya, kapan sebaiknya seorang karyawan meminta kenaikan gaji? “Sebaiknya permintaan kenaikan gaji diajukan ketika sudah bekerja cukup lama dan tidak ada peningkatan gaji, sementara ia merasa telah memberikan kontribusi besar, berprestasi, dan loyal pada perusahaan”.

Yang juga harus dicermati, permintaan kenaikan gaji harus dilakukan pada tiing yang tepat, yaitu pada saat kondisi keuangan perusahaan stabil atau semakin maju. Semakin kita mempersiapkan strateginya dengan baik, resiko kegagalannya pun sedikit.


Harus Berani
Ketika berhadapan dengan atasan, to the point aja menjelaskan maksud meminta kenaikan gaji. “Jangan bertele-tele dan melebar ke pembicaraan lain. Juga jangan membandingkan besaran gaji yang diterima pihak lain dengan posisi yang sama dengan anda di perusahaan sejenis sebagai strategi untuk meminta kenaikan gaji”. Tentu permohonan naik gaji tak selalu dikabulkan. Ada beberapa kendala yang sering muncul dan menggagalkan permohonan kenaikan gaji, misalnya perusahaan belum memiliki parameter penilaian karya yang jelas dan obyektif, sehingga yang timbul adalah penilaian like or dislike dari atasan.

Atasan tetap menganggap anda tidak pantas menerima kenaikan gaji, karena belum memberikan prestasi yang diharapkan. Kondisi kesehatan keuangan perusahaan yang tidak memungkinkan (krisis, pailit, bangkrut, dll) untuk menaikkan gaji karyawan juga bisa menjadi penghalang.

Faktor keberanian juga bisa jadi penghambat. Misalnya, karyawan takut melakukan negosiasi permohonan kenaikan gaji pada atasan karena takut dimarahi, atau bahkan takut hasilnya justru berbalik dan hubungan kerja dengan atasan menjadi terganggu.


Buat Perkiraan
Bagaimana dengan jumlah kenaikan gaji yang sebaiknya diajukan?
Sebelum menghitung besaran gaji yang anda harapkan, ada baiknya anda mengetahui lebih dahulu rata-rata salary dengan tingkat pengalaman dan keahlian seperti anda diperusahaan sejenis.

Anda juga perlu mengetahui standar gaji dengan posisi yang sama dengan anda di perusahaan. Setelah itu, baru bisa ditetapkan berapa persen kenaikan yang anda harapkan. Yang jelas, jangan menyebut kebutuhan finansial yang kurang sebagai alasan meminta kenaikan gaji.


YANG PERLU DISIAPKAN
Berikut beberapa hal yang perlu disiapkan pada saat maminta kenaikan gaji antara lain:
  1. Kumpulkan informasi
    Tanyakan kepada atasan ketentuan-ketentuan/syarat yang harus dipenuhi agar karyawan mendapatkan peluang untuk kenaikan gaji.
  2. Lakukan survei
    Cari tahu berapa besar gaji atau benefit yang diperoleh karyawan dengan jabatan atau posisi yang sama dengan anda diperusahaan lain yang sejenis yang mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan tanggung jawab serta wewenang yang sama dengan posisi anda saat ini.
    Bisa jadi, perusahaan anda tidak memberikan gaji yang besar, namun memberikan benefit lain yang tidak ada diperusahaan lain, seperti asuransi kesehatan, program pensiun, situasi kerja yang kondusif, program kepemilikan mobil, rumah dan sebagainya. Ini juga mesti anda pertimbangkan sebelum berniat meminta kenaikan gaji.
  3. Evaluasi kondisi keuangan perusahaan
    Perhatikan kesehatan keuangan perusahaan saat ini. Terkadang, apa yang tampak di permukaan tidak menunjukkan keadaan yang sesunguhnya. Tidaklah tepat meminta kenaikan gaji pada saat kondisi perusahaan sedang krisis. Adapun perusahaan mendapatkan keuntungan, tidak serta merta gaji karyawan bisa dinaikkan segera, karena adanya sistem keuangan yang berlaku. Misalnya, permintaan kenaikan gaji anda disetujui, tapi tidak akan melebihi grade penggajian pada posisi anda saat ini.
  4. Lihat peforma atau kinerja anda
    Ini adalah bagian yang paling penting. Perhaikan kinerja anda sampai saat ini dan bandingkan dengan tuntutan kerja yang ada. Masih kurangkah? Cukupkah? Atau, sudah memenuhi bahkan melewati tuntutan perusahaan? Jika sudah memenuhi, langkah selanjutnya adalah membuat strategi permohonan kenaikan gaji kepada atasan anda.
  5. Cari saat yang tepat
    Carilah wakti yang tepat untuk datang ke atasan dan membicarakan permohonan kenaikan gaji, sekaligus mintalah feedback terhadap hasil kinerja anda. Karena ini sesuatu yang serius, sebaiknya jangan membicarakannya sambil lalu, seperti ditelepon, via e-mail atau saat istirahat. Buatlah janji pada saat atasan tidak sedang sibuk dikejar tenggat waktu untuk laporan kerja. Juga, tunggulah sampai masa kerja cukup dapat dinilai atasan (minimal 6 bulan).


AGAR TERKABUL
Sebenarnya tidak ada tips khusus aga r kenaikan gaji dikabulkan, namun, ada 4 hal yang perlu diperhatikan:
  1. Peka dan pintar memilih waktu yang tepat untuk mengajukan permohonan kenaikan gaji pada atasan. Misalnya, pada saat anda sukses menyelesaikan tugas penting. Pada saat seperti ini, atasan bersikap lebih terbuka. Juga, jangan memilih hari pertama dan akhir kerja karena ini adalah saat-saat sibuk atasan.
  2. Jaga emosi dan tetap tenang saat negosiasi kenaikan gaji. Yang biasanya terjadi, banyak karyawan tidak mampu menjaga emosinya ketika berhadapan dengan atasan, sehingga berakhir frustasi dan sakit hati ketika ditolak.
  3. Jadikan faktor kinerja sebagai dasar permintaan kenaikan gaji. Anda juga perlu sampaikan komitmen dan kontribusi anda kedepan bagi tim kerja dan perusahaan. Sampaikan yang pantas anda terima, bukan yang anda butuhkan (tentu berdasarkan pada hasil kinerja selama bekerja).
  4. Tetap realistis apabila semua upaya sudah dilakukan secara maksimal namun hasilnya tidak sesuai harapan. Tanyakan alasannya dan mintalah komitmen bahwa permintaan anda akan dikabulkan segera bila kondisi perusahaan memungkinkan. Jika atasan/perusahaan memberikan alasan yang tidak pasti, anda mungkin perlu mempertimbangkan kemungkinan perusahaan tidak menghargai anda sebaik anda menghargai diri anda sendiri. Mungkin inilah saat yang tepat untuk melangkah ke perusahaan lain.

Pernikahan

Tahun Rawan
Pernikahan

Pasang surut daam pernikahan itu biasa. Agar tidak sampai pada keputusan bercerai, perhatikan langkah-langkah berikut.

Saat akan memasuki dunia pernikahan, banyak pasangan yang lebih fokus mengurusi stamina fisik, secara pertunangan, resepsi pernikahan, tempat tinggal, dll. Mereka melupakan sesuatu yang sebenarnya lebih penting, yaitu kesiapan mental.

Menurut Lucia Indra kusuma, konselor pernikahan dari Eagle Eye, kesiapan mental sangat ideal untuk engurangi resiko kegagalan dan mengurangi gesekan-gesekan dalam pernikahan.
Tahapan-tahapan yang biasa dilewati pasangan menikah:


ROMANTIK LOVE (0-4 tahun)
Menurut lucia , tahun rawan pernikahan dimulai dari tahun ke-4. Persoalan lebih dititikberatkan pada masalah kepribadian yang tidak muncul disaat pacaran. “Saat masih pacaran, keduanya masih berada di tahap romantic love, semuanya masih serba romantis. Ilustrasi, bayangan dan konsep pasangan tentang pernikahan masih berkutat di keindahan relasi saja, yang sebenarnya tidak sesuai dengan realita kehidupan pernikahan itu.”

Saat masuk dalam pernikahan, keduanya mulai menunjukkan karakter yang sebenarnya. Pasangan mulai kaget dan menyadari kalau kebiasaan pasangan tidak sesuai dengan ekspetasinya. Misalnya saja, istri jengkel karena suaminya selalu menekan pasta gigi dari tengah, bukan dari ujung seperti kebiasaannya. Atau, suami mulai kesal dengan kebiasaan istri yang selalu mandi dengan kondisi becek di kamar mandi kering mereka.

Masalahnya memang kecil, tapi jika bertubi-tubi dan tertimbun itu bisa memicu konflik diantara keduanya. Jika dimasa empat tahun ini pasangan bisa melalui semua masalah, diperkirakan pernikahan mereka akan bisa stabil kedepannya. Namun jika sebaliknya, ketika mereka tidak bisa melaluinya dengan adaptasi yang baik, rumah tangga mereka akan bermasalah terus seumur pernikahan itu sendiri.


REALISTIC LOVE (4-8 tahun)
Di tahap ini, kedua pasangan mulai belajar lagi untuk menerima karakter pasangan mereka yang sesungguhnya, sadar akan perbedaan yang tak mereka perhatikan sebelumnya, memperdalam kemampuan komunikasi, belajar memahami dan menungkapkan keinginan, kebutuhan dan perasaan, mengembangkan strategi untuk berurusan satu sama lain, serta saling memberi dan menerima. Sudah ada negosiasi dan akomodasi.


STRUGGLE LOVE (8-13 tahun)
Masuk dalam tahap dimana pasangan merasakan kebosanan dalam rumah tangga, karena ternyata usaha yang mereka lakukan di tahap sebelumnya tidak terlalu memenuhi harapan masing-masing.

Secara tak sengaja, mereka berusaha saling mengecewakan dan menyakiti karena perbedaan diantara mereka semakin jelas. Yang terjadi adalah sama-sama berusaha mengatur strategi untuk dapat mengendalikan suasana realistic love dalam rumah tangga, berusaha agar rumah tangga tidak hancur, dan banyak berkorban untuk pasangannya. Disisi lain, mereka kerap saling menilai satu sama lain, mengkritik, membela diri sebagai yang paling benar, dan mereka juga mulai membuat kubu (otonomi) yaitu kubu kanan-kiri, baik-buruk, atau salah-benar.


DISCOVERY LOVE
Usia kedua pasangan sudah tidak muda lagi. Anak-anakpun sudah semakin besar dan dewasa. Kondisi ini membuat pasangan mulai mengonstruksi ulang tujuan mereka menikah, juga mulai melepaskan kemarahan dan rasa sakit hati. Mereka mulai menciptakan ikatan koneksi yang baru dengan kembali memperdalam komunikasi, kejujuran, dan mengembalikan kepercayaan pasangannya.

Dari semua masalah yang sudah dilalui, mereka belajar mengenal kekuatan dan kerentanan pasangan, mengidentifikasi dan berbicara tentang ketakutan mereka. Tidak ada lagi saling menghakimi atau menyalahkan, dan mereka menerjemahkan keluhan mereka kedalam permintaan untuk perubahan. Ada keteguhan dalam hati mereka untuk menjadikan pasangan sebagai teman hingga akhir hayat. Konflik menjadi hal 'percuma' untuk dilakukan.

Mereka juga malihat pasangannya dengan cara yang baru dan menemukan keseimbangan baru dari keterpisahan, kebersamaan, kemandirian, dan keintiman. Pikiran mereka menjadi lebih luas dan inklisif.

Dari tahapan diatas, kita menjadi tahu bahwa pernikahan merupakan proses yang kontinu, sama seperti ketika manusia mencari Tuhan, tidak pernah sampai. Berhasil atau tidaknya pernikahan itu, tergantung dari pasangan itu sendiri, mau atau tidak mereka belajar atau punya komitmen untuk mensukseskan pernikahan itu atau enggak? Kalau tidak ada komitmen pasti susah. Konfliknya tidak akan selesai dan akan terus membuat relasi pernikahan antar pasangan terganjal. Yang pasti konflik itu bagus dalam pernikahan karena konflik memaksa pasangan untuk bertumbuh (ke arah yang baik) satu sama lain.”


LANGGENG SELALU
  • Jangan mudah mengatakan 'cerai' pada saat bertengkar dengan suami/istri anda.
  • Saat berpacaran, cinta yang dirasakan sangat kuat, ketika menikah ubahlah cinta menjadi rasa hormat pada pasangan. Pasalnya, cinta tidak menjamin pernikahan bisa bertahan, tapi rasa hormatlah yang menjamin. Contohnya, ketika penghasilan istri lebih besar, tetaplah menghormati suami sebagai pemimpin dan kepala keluarga. Suami juga tidak boleh menghalangi kemajuan istrinya selama masih berada dalam koridor yang benar.
  • Rendah hati dan tidak saling melecehkan bisa dilakukan dengan cara memperhatikan sikap tubuh dan cara bicara. Misalnya, jika suami hobi membaca sedangkan istrinya lebih gemar menonton, suami jangan serta merta menganggap hobi istri tidak berguna.
  • Jangan ragu secepatnya mendatangi konselor pernikahan ketika pasangan sudah tidak bisa lagi menyelesaikan konflik yang ada di dalam rumah tangga mereka. Banyak orang datang ke konselor pada saat kondisi rumah tangganya sudah parah sekali. Ibaratnya sudah masuk stadium akhir. Padahal jika mereka datang saat masalah baru distadium 1 atau 2, peluang untuk sembuhnya (memperbaiki) lebih besar.
  • Kedekatan dengan Tuhan sangat membantu pasangan dalam menyelesaikan masalah.

    God Bless