Senin, 31 Januari 2011

Artikel Keluarga

Family Management


               Sebelum menikah, Lilian dan Jacob telah membuat daftar panjang bagaimana mereka mengatur keluarga mereka nantinya dengan baik. Mereka menganggap bahwa dengan perencanaan itu mereka pasti tidak akan mengalami tekanan atau stres dalam keluarga mereka. Bagi mereka stres atau tekanan itu datang ketika sebuah keluarga tidak mampu mengatur kehidupan keluarganya dengan baik.

               Beberapa daftar yang dibuat oleh Lilian antara lain: dua kali seminggu ia bersosialisasi dengan mengikuti berbagai kegiatan sosial; seminggu sekali ke salon; mengikuti kegiatan wanita di gereja yang terkadang diadakan dua kali seminggu; untuk menghemat waktu, anak-anak dijemput oleh mobil jemputan disekolah mereka; pembantu harus menyiapkan semua kebutuhan anak-anak dan suami; dan lain sebagainya. Sedangkan Jacob memiliki daftar sendiri, antara lain: bermain tenis dua kali seminggu; setiap malam minggu ia berkumpul bersama teman-teman kantor sekedar berbagi cerita; sepulang kantor ia tidak boleh diganggu diruang kantornya sampai ia menyelesaikan laporan kantor yang akan ia bawa keesokan harinya ke kantor; ia akan menemani anak-anak menghabiskan waktu di hari Minggu jika ia tidak dijadwal menjadi usher di ibadah gereja siang dan sore. Karena gerejanya mengadakan 3 kali ibadah, dan Jacob kerap kali mendapat tugas pada ibadah siang dan sore; dan lain sebagainya. Dan mereka berdua memutuskan bahwa dihari libur nasional mereka akan menghabiskan waktu mereka bersama keluarga jika tidak ada halangan.

               Daftar yang dibuat oleh Lilian dan Jacob tampaknya sudah sangat teratur. Tetapi ketika mereka masuk dalam tahun kelima pernikahan mereka, Lilian mulai stres dengan kehidupan rumah tangganya. Padahal semua daftar yang mereka buat terlaksana dengan baik. Di tahun kesepuluh pernikahan mereka, Lilian putus asa dengan rumah tangganya. Ia merasa bahwa rumah tangganya benar-benar hancur dan tak terkendali. Ia jarang berkomunikasi dengan suaminya, karena sepulang kerja suaminya harus mengerjakan laporan kantor dan tidak boleh diganggu. Ketika suami memiliki waktu dirumah, Lilian harus mengikuti kegiatan wanita di gereja. Anak-anak mereka bertumbuh menjadi pribadi yang tertutup, susah diatur, dan cenderung memberontak. Semua itu terjadi karena sang sopirlah yang menjemput anak-anaknya kesekolah. Pembantulah yang menemani mereka setiap hari. Dan tidak ada yang mengontrol mereka berteman dengan siapa saja. Hubungan Jacob dan Lilian pu seakan-akan hambar karena mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Keuangan mereka semakin tidak terkendali karena mereka harus membayar sopir, pembantu, tukang kebun, dan lain-lain sebagainya. Untuk hal-hal sepele pun mereka membayar orang lain dengan mahal untuk mengerjakannya.

               Jika kita telah berumah tangga, maka perlu yang namanya Family Management untuk menciptakan keluarga yang teratur. Tetapi Family Management ini bukanlah sebuah daftar pengaturan keluarga sesuai dengan kehendak masing-masing individu. Istri memiliki daftar sendiri demikian juga dengan suami. Jika saat ini kita masih menjalankan Family Management kita yang mengutamakan kepentingan diri sendiri, maka kita harus meninjau ulang atau memperbaiki daftar tersebut. Ketika kita membuat daftar untuk mengatur kehidupan rumah tangga kita, maka kita harus mmpertimbangkan segala sesuatunya yang menguntungkan bagi semua pihak. Jangan sampai suami atau anak-anak dirugikan dengan daftar pengelolaan yang kita buat.

               Family Management haruslah mengatur jadwal keluarga yang tepat yang menguntungkan bagi semua anggota keluarga. Keluarga harus menjadi prioritas utama. Keuangan keluarga harus diatur sebaik mungkin dan keputusan pengelolaan uang diambil secara bersama-sama antara istri dan suami. Jika hendak melakukan sesuatu pikirkanlah apakah hal itu tidak mengganggu psikologis anak. Jika perlu jangan libatkan pembantu atau sopir untuk menemani anak-anak kita disaat mereka lebih membutuhkan kehadiran kita. Family Management adalah mengatur rumah tangga yang menguntungkan semua pihak.

               Ada banyak keluarga yang keadaannya tidak teratur dan tidak tertata. Semua hal itu terjadi karena keegoisan suami istri. Kita saling menuntut bukannya saling memahami. Kita saling protes bukannya saling memperbaiki sikap. Kita punya aturan sendiri yang kita anggap lebih baik dari aturan yang dibuat oleh suami. Kita sering mengambil keputusan sepihak akan hal-hal yang berurusan dengan rumah tangga kita. Jika Family Management kita seperti ini, maka kita harus memperbaiki hal ini sebelum rumah tangga kita hancur tanpa aturan yang benar. Tetapi satu hal yang perlu kita ketahui bahwa daftar pertama dalam management keluarga adalah menjalankan hidup berrumah tangga sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Didalam kebenaran-Nya kita bisa beroleh hikmat untuk membuat daftar-daftar management lainnya yang mampu menciptakan keluarga yang terkendali di dalam kasih Kristus. (vlorin)


Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (Efesus 4:15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar